Imunisasi
merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effective. Banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Sumber : Persakmi
Campak
merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan
ditularkan melalui batuk dan bersin. Penyakit ini sangat berpotensi menjadi
wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan kekebalan kelompok / herd immunity tidak terbentuk. Ketika
seseorang terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita
dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap campak. Seseorang dapat kebal
jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak.
Pada
tahun 2000 lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal di seluruh dunia karena
komplikasi penyakit campak . Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai
upaya yang telah dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun
menjadi 115.000 per tahun dengan perkiraan 314 anak per hari atau 13 kematian
setiap jamnya.
Sumber : Persakmi
Rubella
adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda
yang rentan, akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat
adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada
trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama
awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin, atau syndrome rubella
conginetal (CRS) pada bayi yang dilahirkan.
Di Indonesia, rubella merupakah salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data
surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella terjadi pada
kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi
beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2767
kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi
47/100.000 pada ibu usia 40-44 tahun.
Sumber : Persakmi
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai
eliminasi campak dan pengendalian Rubella/Congenital
Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020. Strategi yang dilakukan untuk mencapai target antara lain adalah dengan Pelaksanaan
Kampanye vaksin MR pada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Fase 1 bulan Agustus-September 2017 di
seluruh Pulau Jawa dan Introduksi
vaksin MR ke dalam program imunisasi rutin pada bulan Oktober 2017 dan 2018.
Berdasarkan data surveilans dan cakupan
imunisasi di Kabupaten Blitar, Kejadian Luar Biasa Penyakit Campak masih
terjadi setiap tahun dan masih ada desa yg belum mencapai UCI Desa maka
imunisasi campak rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak.
Sumber : Persakmi
Untuk
akselerasi pengendalian rubella/CRS maka perlu dilakukan kampanye imunisasi
tambahan sebelum introduksi vaksin MR ke dalam imunisasi rutin. Untuk itu
diperlukan kampanye pemberian imunisasi imunisasi MR pada anak usia 9 bulan
sampai dengan <15 tahun. Sasaran Kampanye MR tahun 2017 sebanyak 6,7 juta
(Seluruh Indonesia). Sedangkan Kab Blitar sasarannya mencapai kurang lebih 261.000
anak.
Pemberian imunisasi MR pada usia 9 bulan sampai
dengan <15 tahun dengan cakupan tinggi (minimal 95%) dan merata diharapkan
akan membentuk imunitas kelompok (herd immunity), sehingga dapat
mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih dewasa dan melindungi kelompok
tersebut ketika memasuki usia reproduksi.
Sumber : Persakmi
Sumber Referensi:
Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2017
0 komentar:
Post a Comment