OUTBREAK RESPONSE IMMUNIZATION (ORI) DIFTERI

ORI (Outbreak Response Immunization) adalah kegiatan imunisasi tambahan yang khusus dilakukan di daerah yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 3 putaran dengan jarak anatara dosis pertama - kedua adalah 1 bulan dan antara dosis kedua - ketiga adalah 6 bulan dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Imunisasi DPT-HB-Hib untuk anak usia < 5 tahun
  • Imunisasi DT untuk anak usia 5 sampai < 7 tahun
  • Imunisasi Td untuk anak usia > 7 tahun


Dimana saja lokasi Pelayanan Imunisasi Difteri ?

Imunisasi diberikan di sekolah, Madrasah, Pondok Pesantren, Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan fasilitas kesehatan lainnya

Reaksi ringan yang terjadi setelah imunisasi misalnya nyeri di tempat suntikan dan demam ringan, adalah hal yang biasa. Sebagian kecil bayi terkadang menjadi rewel saat menderita demam.



JANGAN LUPA LENGKAPI IMUNISASI RUTIN LAINNYA



Pertahankan Cakupan Imunisasi yang tinggi minimal 95% dan merata disemua daerah. Dibutuhkan 95% anak diimunisasi lengkap agar seluruh masyarakat dapat terlindungi dari penyakit difteri.


Apa itu Vaksin Difteri ?

Vaksin difteri adalah vaksin yang dapat mencegah penyakit difteri dan tersedia dalam berbagai bentuk kombinasi diantaranya:
  • Vaksin DPT-Hb-Hib (Pentabio)
  • Vaksin DT
  • Vaksin Td
  • Dll 




Bila seseorang telah menderita Difteri, Apakah tetap harus diimunisasi ?

Ya, karena penyakit difteri tidak memberikan kekebalan pada penderitanya di masa yang akan datang. Setelah sembuh, penderita harus di imunisasi sesuai jadwal yang dianjurkan.


Bila seseorang sudah mendapat imunisasi rutin lengkap, apakah akan kebal seumur hidup terhadap penyakit difteri ?

Tidak, Seseorang dianjurkan untuk mengulang kembali imunisasi difteri tiap 10 tahun dengan vaksin Td atau Tdap

 Apakah Vaksin ini aman ?

Vaksin difteri ini aman diberikan pada semua kelompok usia. Vaksin ini merupakan produk dalam negeri dan sudah teruji kualitas dan keamanannya oleh Badan POM dan Badan Kesehatan Dunia. Reaksi ringan yang terjadi setelah imunisasi misalnya nyeri di tempat suntikan dan demam ringan, adalah hal yang biasa. Sebagian kecil bayi terkadang menjadi rewel saat menderita demam.

Serba Serbi Penyakit Difteri

Apa itu Difteri ?

Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diphteriae ditandai dengan adanya peradangan pada tempat infeksi, terutama pada selaput bagian dalam saluran pernapasan bagian atas, hidung dan juga kulit.
Penyakit ini sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada 5-10% penderita.



Bagaimana Difteri Menular ?

Difteri menular dari manusia ke manusia bila terjadi kontak dengan penderita dan carrier (orang sehat yang terinfeksi difteri namun tetap bisa menularkan kuman difteri), yaitu melalui :
  • Percikan ludah yang keluar saat batuk atau bersin
  • Kontak langsung dengan permukaan kulit atau luka terbuka
  • Kontak dengan benda-benda yang terkena kuman difteri (mainan, pakaian, kasusr, dsb

Siapa yang bisa tertular Difteri ?

Tidak hanya anak-anak. Semua kelompok umur dapat tertular penyakit difteri, Terutama pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap (7X).

 
Apa Gejala Difteri ? 
  • Demam ringan, kurang lebih 38'C
  • Adanya Pseudomembran di tenggorokan, yaitu selaput bewarna putih keabuan yang tidak mudah lepas dan mudah berdarah
  • Hidung berair
  • Bengkak di area leher sehingga menyerupai leher sapi (bullneck)
  • Kesulitan bernafas atau sesak nafas disertai bunyi (stridor)


Akibat Penyakit Difteri ?
  • Tersumbatnya saluran nafas
  • Peradangan dan kelumpuhan otot jantung
  • Kematian 

Apa yang harus dilakukan bila seseorang mempunyai gejala seperti diatas ?
  • Datanglah segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
  • Penderita harus dirawat diruang isolasi
  • Kontak erat penderita harus diperiksa juga untuk mengetahui apakah juga punya gejala-gejala penyakit difteri


 Bagaimana Cara Mencegahnya ?
  • 3 dosis imunisasi dasar DPT-HB-Hib pada saat bayi usia 2, 3, dan 4 bulan 
  • 1 dosis imunisasi lanjutan (Booster) DPT-HB-Hib saat usia 18 bulan
  • 1 dosis imunisasi lanjutan DT (Difteri Tetanus) bagi anak SD/Sederajat Kelas 1
  • 1 dosis imunisasi lanjutan Td (Tetanus difteri) bagi anak SD/Sederajat Kelas 2
  • 1 dosis imunisasi lanjutan Td bagi anak SD/Sederajat Kelas 5 

Ingat minimal 7 kali imunisasi difteri untuk menjadi kebal