GEJALA DAN PENYEBAB KANKER

Kanker adalah Penyakit Tidak Menular (PTM). Ditandai dengan munculnya sel atau jaringan abnormal yang sifatnya ganas, tidak bisa dikendalikan, tumbuh cepat dan dapat menyebar ke area-area organ tubuh lainnya.

Sumber : Hellosehat.com

Sel kanker sifatnya ganas, mampu menyerang dan merusak sel-sel lain yang masih normal disekelilingnya sehingga menyebabkan rusaknya fungsi jaringan. Penyebaran kanker bisa melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk organ lalu tumbuh atau menggandakan diri sehingga membentuk tumor.

Kanker mampu menyerang siapa saja baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, baik perempuan atau pria. Beberapa jenis kanker yang kerap menyerang pria antara lain : kanker prostat, kanker paru, kanker kolorektal, kanker hati, kanker nasofaring, Kanker yang kerap menyerang wanita antara lain : kanker payudara, kanker serviks (leher rahim), kanker ovarium. Kanker yang sering menyerang anak-anak yaitu retinoblastoma (kanker bola mata), kanker tulang, leukimia (kanker darah).


Stadium awal biasanya kanker tumbuh setempat dan tidak menimbulkan keluhan ataupun gejala. Hal ini lah yang sering menyebabkan orang terlena sehingga tidak menyadari. Tanda atau gejala yang perlu diperhatikan dan patut dicurigai merupakan gejala kanker dan perlu dikonsultasikan ke dokter antara lain yaitu :
  1. Waktu buang air besar atau buang air kecil ada perubahan kebiasaan atau ada gangguan yang tidak seperti biasanya
  2. Alat pencernaan terganggu dan suit menelan
  3. Suara serak dan batuk yang tak sembuh-sembuh
  4. Payudara atau dibagian tubuh lain muncul benjolan (tumor)
  5. Tahi lalat yang berubah sifatnya berubah menjadi besar dan gatal
  6. Darah atau lendir yang keluar dari tubuh secara abnormal
  7. Adanya borok atau koreng yang tidak sembuh-sembuh 

Sumber : Pinterest.com


Faktor Risiko yang dapat menjadi penybab terjadinya kanker yaitu :
  1. Diet tidak seimbang dan sedikit serat
  2. Kurang aktifitas fisik dan olahraga
  3. Merokok atau terkena paparan asap rokok (pasif)
  4. Paparan lingkungan berbahaya atau bahan berbahaya
  5. Minum alkohol
  6. Perilaku seksual yang berisiko
  7. Sering terpapar sinar Ultraviolet (UV)
  8. Hereditas/keturunan

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Kanker ?

Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup. kanker mampu dicegah dengan cara melakukan gaya hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari faktor risiko. 43% kanker dapat dicegah dan dideteksi dini seperti kanker leher rahim dan kanker payudara.

Sumber : Student.unud.ac.id






Sumber Referensi :

Fakta Kanker
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Apa itu Kolesterol ? Lemak Jahat ? Lemak Baik ?

Lemak adalah salah satu zat gizi yang disimpan didalam tubuh berasal dari makanan yang dimakan. Nutrisi ini menyumbang kurang lebih 60% dari total energi yang dibutuhkan tubuh saat istirahat maupun saat beraktivitas. 1 gram lemak mampu menghasilkan 9 kkal.

Sumber : duniafitnes.com

Apakah tubuh memerlukan lemak ? Jawabannya adalah YA, Sangat perlu karena:
  1. Lemak adalah cadangan energi yang disimpan didalam tubuh
  2. Lemak merupakan media untuk melarutkan vitamin A, D, E, K agar dapat diserap tubuh
  3. lemak mampu menekan rasa lapar dengan cara memperlambat kosongnya lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama
  4. Menambah cita rasa pada makanan dan menambah nafsu makan

Ternyata ada beberapa jenis lemak dan memiliki fungsi penting bagi kesehatan tubuh yaitu:

1. KOLESTEROL adalah alah satu jenis lemak yang terdapat di aliran darah atau sel-sel tubuh seseorang. Kolesterol ini sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku terbentuknya beberapa hormon. Kolesterol tidak mampu larut dalam darah sehingga perlu diikat oleh lipoprotein sebagai alat transportasinya. Kolesterol dibedakan menjadi 2 macam yaitu LDL dan HDL.
Sumber : penyakitkolesterol.org

2. LDL adalah singkatan dari Low Density Lipoprotein mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan HDL sehingga ia akan mengambang di darah. LDL sering kali disebut sebagai lemak yang "jahat" karena bisa mengakibatkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah,terutama pembuluh darah yg kecil yang menyuplai darah ke otak. LDL inilah yang maenyebabkan penyumbatan pembuluh darah ke otak.


3. HDL singkatan dari High Density Lipoprotein kerapkali disebut lemak yang "baik" karena dalam aktivitasnya ia mampu memberihkan/membawa kelebihan kolesterol di dinding-dinding pembuluh darah dengan cara mengangkutnya kembali ke hati. HDL mempunyai kandungan lemak kandungan lemak yang lebih sedikit.

Sumber : petunjuksehat.com

Bahan makanan yang mengandung LDL tinggi yaitu susu dan produknya (mayonaise, krim, dll), daging dan jeroan, makanan olahan (sosis, ham, kornet, nugget, dll), makanan komersial (kue tart, cookies, donat, dll), dan makanan ringan (keripik kentang, snack, dll)

Makanan yang mengandung HDL tinggi antara lain alpukat, minyak kelapa murni, ikan (salmon, makarel, tuna), dan kacang-kacangan (kacang merah, almond, kenari).

Sumber : lapordok.com

"Semakin tinggi HDL pada tubuh seseorang dan semakin rendah LDL akan memberikan efek yang baik bagi tubuh".





Sumber Referensi :
Buku Saku
Batasi Konsumsi Gula, Garam, Lemak Melalui Diet yang Sehat dan Seimbang
Untuk Terhindar dari Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan RI

TANDA DAN GEJALA KANKER TULANG

Kanker tulang adalah keganasan yang terjadi pada tulang. Jenis keganasan pada tulang secara garis besar terbagi menjadi 2 yaitu Kondrosarkoma dan Sarcoma Ewing. Kondrosarkoma adalah keganasan yang berasal dari tulang rawan. Sarcoma Ewing adalah jenis keganasan yang tumbuh dari tulang dan bisa juga tumbuh dari jaringan ikat sekitar tulang. Kejadian ini sering terjadi pada anak menjelang remaja (> 10 tahun).

Sumber : mediskus.com

Gejala dan tanda-tanda awal kanker tulang yaitu :

  1. Tulang terasa sakit/nyeri, seringkali terjadi ketika malam hari atau setelah melakukan aktifitas tertentu
  2. Terjadi pembengkakan, benjolan, kemerahan dan ketika diraba terasa hangat pada area tulang yang terasa nyeri
  3. Terjadi patah tulang setelah aktifitas rutin, bisa jadi meskipun tanpa trauma
  4. Gerakan yang terbatas pada bagian yang terkena kanker
  5. Sakit punggung/nyeri pada bagian punggung yang sifatnya menetap
  6. Gejala lain yaitu merasa demam, cepat merasa lelah, berat badan menururn, dan terlihat pucat
  7. Pada lokasi yang terkena kanker terjadi pembengkakan. Lingkar pembengkakan lebih besar dibanding area yang normal (harus mengukur lingkar area pembengkakan pada lokasi yang sama , misal : kaki kanan/kiri)
  8. Perhatikan apabila ada perbedaan lingkar pembengkakan bila disertai nyeri harus dicurigai Kanker Tulang
  9. Benjolan terasa lebih hangat, disertai peningkatan vaskularisasi di kulit, kadang diraba dapat terasa denyut nadi pada benjolan tersebut, penurunan sudut gerak (keleluasaan) sendi yang terkena
  10. Membesarnya kelenjar getah bening di area lokal
  11. Akan terjadi sesak nafas apabila sudah menyebar ke paru-paru

Sumber: pusatmedik.org

Tulang-tulang mana saja yang sering terkena kanker :
  • tulang kering (kaki) 19%
  • tulang paha 42 %
  • tulang pada lengan bagian atas 10%
  • tulang rahang bawah atau kepala 8%
  • tulang panggul (pinggang) 8%
Sumber : uraiansehat.com




Sumber Referensi :

Buku Saku
Penemuan Dini Kanker Pada Anak
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan RI

7 TIPS BERHENTI MEROKOK

Anda menyayangi orang-orang terdekat anda ? Anda ingin berhenti merokok ? Bagaimana cara untuk berhenti merokok ? tidak ada salahnya jika mengikuti beberapa tips dibawah ini.


1. MOTIVASI Bulatkan Tekad Anda untuk Berhenti Merokok

Niatkan dalam hati anda bahwa anda ingin melindungi keluarga (perokok pasif) dari resiko terkena kanker paru-paru, dll. Mulailah untuk menentukan alasan yang lebih jelas dan kuat. Anda bisa menentukan alasan sebagai motivasi anda. Misalnya : daripada dibuat beli rokok mending ditabung untuk beli rumah/mobil, mending ditabung buat menyekolahkan anak, dll.

Sumber :thayyiba.com

2. Berhenti Merokok Seketika (Total) atau Melakukan Pengurangan Jumlah Rokok Secara Bertahap

Anda harus mengurangi frekuensi merokok secara bertahap. Dengan begitu pikiran dan tubuh akan mulai terbiasa mengurangi kecanduan nikotin sedikit demi sedikit.

Sumber : indahjava.wordpress.com

3.Kenali Waktu, Tempat dan Situasi Dimana Anda Paling Sering Merokok

Seorang perokok memiliki waktu dan tempat kebiasaan dia merokok yang paling sering dilakukan. Misalnya: saat menunggu, sesudah makan, cangkrukan, nongkrong dengan teman-teman dan lain sebagainya. Coba alihkan kebiasaan merokok di tempat tersebut dengan aktifitas lainnya. Anda juga dapat mengganti kebiasaan merokok dengan mengunyah permen karet misalnya.


4. Menahan Keinginan Anda Untuk Merokok Dengan Menunda

Menahan diri adalah salah satu kunci dimana anda akan dapat mengendalikan diri dari keinginan merokok. Caranya cukup mudah yaitu setiap kali anda merasakan dorongan kuat untuk merokok, tundalah selama 5 menit sebelum anda menyalakan rokok tersebut.

Dihari berikutnya jika muncul dorongan untuk merokok tingkatkan penundaan menjadi 10 menit, tambahlah penundaan 5 menit setiap harinya. Dengan cara ini tubuh anda akan menyadari bahwa dorongan untuk merokok semakin lama akan menghilang secara perlahan.

Sumber : mausehat.com

5. Lakukan Olah Raga Secara Rutin Dan Teratur

Olahraga teratur seperti jogging dan jalan kaki akan membantu anda mendapatkan mood yang lebih baik, tubuh dan pikiran akan menjadi lebih segar. Aktifitas olahraga kan membuat anda terhindar dari stress, sehingga anda tidak perlu merokok lagi sebagai alasan untuk menghilangkan stress.

Sumber : Inovasee.com

6. Minta Dukungan Dari Orang Terdekat/Keluarga/Kerabat

Minta dukungan dari keluarga anda dengan cara meminta mereka untuk selalu menegur dan mengingatkan anda untuk tidak merokok. Dukungan teman dan kerabat dekat juga akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anda berhenti merokok. Dibutuhkan kerjasama yang baik dengan keluarga untuk mengingatkan dan menegur anda.

7. Konsultasikan Kepada Dokter

Cara yang satu ini perlu dicoba, sebaiknya lakukanlah konsultasi kepada dokter untuk membantu anda menghadapi ketergantungan pada nikotin.






Sumber Referensi :

Buku Saku Hidup Sehat Tanpa Rokok
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

APA ITU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) ?

PTM adalah singkatan dari Penyakit Tidak Menular. PTM merupakan penyakit yang bukan disebabkan karena bakteri, kuman, ataupun virus. Namun PTM disebabkan oleh gaya hidup, pola makan, keturunan, dll. PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis dan degeneratif.

Macam-macam penyakit PTM antara lain :
  1. Hipertensi atau Darah Tinggi
  2. Penyakit Jantung
  3. Stroke
  4. Diabetes Melitus (DM) atau Kencing Manis
  5. Kanker
  6. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
  7. Kecelakaan dan kekerasan
  8. dll.

70% orang tidak pernah menyadari bahwa dirinya terkena PTM. Seringkali PTM justru diketahui saat sudah parah atau stadium lanjut.

Berikut gejala-gejala PTM :
  1. Gejala Obesitas
Orang dikatakan mengalami obes apabila Indeks Massa Tubuhnya (IMT) ≥ 25 kg/m2 dan mempunyai lingkar perut > 90 cm (laki-laki) atau >80 cm (perempuan) dengan tanda-tanda lain yaitu kalau tidur mengorok, nyeri pada pinggul dan sendi-sendi tulang.

Sumber : pptm.depkes.go.id

  1. Gejala Kencing Manis (DM)
Biasanya orang yang mengalami gejala kencing manis (DM) tandanya yaitu cepat lapar, sering mengalami haus, sering buang air kecil, berat badan berkurang drastis, sering merasa kesemutan di kaki, dan jika mempunyai luka sulit sembuh/kering.

Sumber : Medicalsecrets.com

  1. Gejala Jantung Koroner
Merasakan rasa yang tidak enak di dada sifatnya tumpul, dada rasanya seperti mendapat tekanan atau diperas, menjalar ke leher/lengan, biasanya disertai kesulitan bernafas, berdebar-debar jantungnya, berkeringat, mual dan muntah
 Sumber : sakitjantung.net

  1. Gejala Stroke
Merasa lemah, kesemutan atau lumpuh pada wajah/kaki/lengan terutama pada satu sisi tubuh, pandangan kabur pada satu/kedua mata, bicara tidak jelas, kehilangan keseimbangan tubuh atau koordinasi, sering mengalami sakit kepala hebat (digambarkan sebagai sakit kepala paling parah selama hidupnya).
Sumber : Mayoclinic.org 

  1. Gejala Asma
Sesak nafas, mengi, batuk dan rasanya berat terutama di dada. Seringkali menyerang saat malam hari atau dini hari terlebih ketika udara dingin. Biasanya kondisinya akan membaik sendiri dengan pengobatan ataupun tanpa pengobatan.

  1. Gejala PPOK
Pernah terpapar faktor risiko PPOK, disertai batuk yang kronis, berdahak, sesak nafas terus menerus seringkali pada saat melakukan aktivitas. Sering ditemukan pada orang yang berusia pertengahan atau tua.

  1. Gejala Osteoporosis
Kondisi dimana kepadatan tulang seseorang berkurang drastis, menipis, dan cenderung rapuh, mengalami keropos dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang yang terjadi secara kronis. Tulang dapat patah mendadak tanpa sesuatu penyebab yang jelas.

Cara agar terhindar dari PTM yaitu dengan hidup dan berperilaku C E R D I K
                                        
                                               C ek kesehatan secara berkala 
                                               E nyahkan asap rokok
                                               R ajin dan rutin olah raga
                                               D iet sehat rendah lemak dengan kalori seimbang
                                               I stirahat yang cukup
                                               K elola Stress / Pikiran



BAHAYA CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS) PADA BAYI

Congenital Rubella Syndrome (CRS) adalah merupakan suatu kumpulan gejala-gejala yang diakibatkan oleh virus rubela yang mengenai ibu hamil. Pada umumnya penyakit yang disebabkan virus rubella relatif ringan, bahkan kebanyakan orang (sekitar 50%) terserang virus rubella namun tidak diketahui/tidak terdiagnosa. Namun apabila virus rubella ini mengenai ibu hamil muda kira-kira trimester awal dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati atau jikalau hidup bayi tersebut akan mengalami kelainan berat (cacat). 

Sumber : Bahan Sosialisasi Dinkes Kab Blitar

Risiko kecacatan akan lebih besar jika virus rubella tersebut menginfeksi ibu hamil pada trimester pertama. Bayi dengan CRS umumnya memiliki satu gejala atau lebih, bisa berupa gannguan pendengaran (tuli), ganguan penglihatan (buta), kelainan jantung, dan bahkan retardasi mental (idiot). Biasanya kelainan-kelainan tersebut akan dibawa seumur hidupnya. Kelainan yang paling sering dilaporkan pada kasus CRS yaitu gangguan pendengaran.


Sumber : IDAI Provinsi Jatim

Ibu hamil menularkan virus rubella melalui placenta. Ibu hamil yang terinfeksi virus rubella pada trimester awal (< 12 minggu) maka 80-90% janinnya akan mengalami CRS. sedangkan jika tertularnya ketika usia kehamilannya 15 - 30 minggu janin tertular sebesar 10-20 %.


Di beberapa negara maju (misalnya: Singapore) jika seorang ibu diketahui secara laboratorium terkena virus rubella saat awal kehamilan (trimester pertama) maka janin tersebut boleh di gugurkan. Hal ini dilakukan di beberapa negara maju karena jika bayi tersebut kelak dilahirkan maka justru akan menularkan ke orang lain serta membebani negara, orang tuanya, dan dirinya sendiri. Seperti itulah bahaya yang diakibatkan oleh virus rubella. 



Sumber : IDAI Provinsi Jatim

Cara penularan virus rubella yaitu melalui droplet infection atau percikan ludah saat batuk, berbicara, atau bersin. Virus Rubella biasa ditemukan di nasofaring. Bayi dengan CRS dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Oleh karena itu tindakan pencegahan sangat penting dilakukan, khususnya harus dijauhkan terhadap wanita hamil yang tidak mempunyai kekebalan terhadap rubella. Petugas kesehatan yang sering menolong bayi pun rawan untuk terkena virus ini.


Cara yang paling efektif dalam mencegah CRS yaitu dengan imunisasi Rubella. Pada Tahun 2009 kurang lebih 130 negara telah memasukkan imunisasi rubella kedalam imunisasi rutin. Vaksin yang digunakan yaitu vaksin MR (Measles-Rubella) atau vaksin MMR (Measles-Mumps-Rubella). Imunisasi Rubella dapat membuat kekebalan yang optimal pada seseorang, sama persis dengan infeksi rubella secara alamiah namun terkontrol dosisnya sehingga terbentuk sistem imun yang tepat terhadap infeksi rubella dan diperkirakan akan bertahan seumur hidup. 


Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2017 akan menyelenggarakan Kampanye MR serentak pada bulan Agustus-September (Se-Jawa). Selain itu akan memasukkan (introduksi) imunisasi MR kedalam imunisasi rutin di Indonesia. Bayi umur 9 bulan akan mendapatkan Imunisasi MR 1 dosis, ketika umur 18 bulan akan mendapatkan imunisasi MR 1 dosis lagi, dan ketika anak duduk di kelas 1 SD akan mendapatkan 1X lagi dosis imunisasi MR. Kedepannya minimal anak indonesia mendapat 3 X imunisasi MR.






Daftar Pustaka :

1. Kemenkes RI, 2016. Pedoman Surveilans Congenital Rubella Syndrome (CRS). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2. Kemenkes RI, 2017. Petunjuk Teknis Kampanye MR (Measles-Rubella) 2017. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

3. Kemenkes RI, 2016. Petunjuk Teknis Introduksi MR (Measles-Rubella). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

APA ITU VAKSINASI MR (CAMPAK-RUBELLA) ?

Vaksin MR adalah vaksin yang didalamnya mengandung gabungan vaksin campak/measles (M) dengan vaksin rubella (R) yang digunakan untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit campak (measles) dan rubella.


Vaksin yang digunakan dalam Kampanye dan Introduksi MR 2017 telah mendapat persetujuan WHO dan telah mendapatkan ijin edar dari BPOM. Vaksin MR ini sangat efektif dalam mencegah penyakit campak dan rubella. presentase keberhasilan vaksin ini dalam membentuk kekebalan yaitu sebesar 95%. 

Vaksin ini sudah dikaji oleh Kementerian Kesehatan, Biofarma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan dinyatakan AMAN. Total ada kurang lebih 141 negara di dunia yang telah menggunakan vaksin ini.

Sumber : Dinkes Provinsi Jatim

Imunisasi MR sangat efktif diberikan pada anak usia 9 bulan s.d 15 tahun pada masa kampanye MR 2017. Selanjutnya imunisasi ini dimasukkan dalam imunisasi rutin (Introduksi). Setiap anak sebaiknya mendapat imunisasi MR ini sebanyak 3x selama dia hidup untuk memperoleh kekebalan yang maksimal. 

  1. Saat bayi, saat usianya 9 bulan
  2. Saat usia 18 bulan atau 1,5 tahun
  3. Saat usia 7 th atau kelas 1 SD/Sederajat
Sumber: Petunjuk Teknis Introduksi MR, Kemenkes RI

Telah dikaji oleh para ahli bahwa vaksin ini tidak memiliki efek samping. Reaksi normal biasanya demam ringan, ruam merah, bengkak dan nyeri ringan pada lokasi suntikan akan hilang dengan sendirinya dalam 2-3 hari. Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang serius sangat jarang terjadi.

Anak yang sudah mendapatkan imunisasi campak masih sangat perlu mengikuti Kampanye MR 2017 agustus-september 2017 Se Jawa. Hal ini dimaksudkan agar anak tersebut mendapatkan efek kekebalan yang optimal terhadap rubella. Jadi meskipun anak sudah pernah imunisasi campak namun masih perlu dan wajib mengikuti Kampanye Imunisasi MR 2017. Jangan lupa membawa anak anda untuk mendapat imunisasi MR serentak pada bulan Agustus-September 2017 nanti ya.

Perbedaan vaksin MMR dengan MR yaitu terletak pada kombinasi antigennya. Jika MMR maka terdapat 3 antigen yaitu Measles, Mumps, Rubella atau Campak, Gondong, Rubella. Sedangkan Vaksin MR hanya Measles dan Rubella saja. Vaksin MR mulai bulan agstus 2017 sudah bisa didapatkan di semua Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah sedangkan vaksin MMR biasanya bisa didapatkan di Praktek Dokter Anak Swasta/RS Swasta. Namun sepertinya vaksin MMR ini sudah mulai mengalami kelangkaan. Pemerintah saat ini fokus terhadap MR karena dinilai bahwa masalah MR lebih prioritas untuk dikendalikan karena penyakit campak dan rubella efeknya lebih berbahaya dan mematikan. 

Apakah anak yang sudah mendapatkan vaksinasi MMR masih perlu mendapat vaksinasi MR? jawabannya adalah YA. Hal ini harus dilakukan agar anak mendapatkan kekebalan optimal terhadap penyakit campak dan rubella. Jadi Imunisasi aman diberikan kepada anak yang sudah mendapatkan imunisasi MMR.

Sumber: Subdit Imunisasi Kemenkes RI

Jika ada isu bahwa imunisasi MR menyebabkan anak mengalami autisme itu merupakan isu yang ngawur dan tidak benar. Sampai saat ini belum ada bukti bahwa imunisasi dapat menyebabkan anak mengalami autisme. jadi jangan percaya isu-isu negatif tersebut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa No.4 Tahun 2016 bahwa imunisasi pada dasarnya diperblehan (mubah) karena sebai wujud ikthiar dan upaya untuk mewujudkan imunitas (kekebalan tubuh) dan mencegah terjadinya atau mewabahnya penyakit tertentu. 

MUI mengatakan bahwa dalam hal jika tidak dilakukan imunisasi akan menyebabkan wabah, kematian, penyakit serius, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa dan masyarakat, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya WAJIB.



Jadi jangan percaya dan terpngaruh hasutan kelompok-kelompok tertentu yang menyebarkan isu imunisasi itu haram. !!!! itu hoax

BAHAYA PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) DAN RUBELLA

Campak dan Rubella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, sangat menular dan menyerang saluran pernapasan seseorang. Virus ini seringkali menyerang anak-anak (0-15 th). Jumlah kasus pada dewasa cenderung kecil. Anak atau orang dewasa yang tidak pernah diimunisasi Campak atau belum pernah sakit campak/rubella memiliki risiko tinggi untuk tertular.


Bahaya penyakit Campak yaitu terletak pada komplikasinya. Anak yang sakit campak dapat dipastikan kekebalannya menurun sangat drastis. Sehingga sangat mudah kemasukan kuman/virus lain. komplikasi yang bisa terjadi antara lain mengalami diare, pneumonia (radang paru), radang otak, kebutaan, gizi kurang, dan bahkan apabila parah bisa terjadi kematian.

Sumber : Sosialisasi Keamanan Vaksin MR Oleh IDAI

Penyakit Rubella adalah penyakit yang gejalanya hampir menyerupai campak. Rubella cenderung lebih ringan efeknya bila mengenai anak-anak. Namun apabila virus Rubella menginfeksi Ibu Hamil  (trimester pertama/awal kehamilan) maka hampir dipastikan janin yang ada dalam kandungannya berisiko mengalami keguguran atau jika anak tersebut mampu lahir hampir dipastikan anak tersebut akan mengalami kecacatan atau kelainan bawaan.

Sumber : Kementerian Kesehatan RI

Gejala penyakit campak yaitu demam tinggi, muncul Rash atau bintik-bintik merah pada kulit, biasanya disertai batuk/pilek, konjungtivitis (matanya merah dan sembab). Sedangkan gejala penyakit rubella tidak pasti, hampir seperti campak/lebih ringan atau tanpa gejala. Gejala yang umum yaitu pusing, panas, mata merah, linu-linu pada sendi. Hampir mirip dengan flu

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

Prinsipnya penyakit karena virus tidak ada obatnya. Anak yang terkena penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya apabila penanganannya tepat dan tidak terlambat. Cara satu-satunya adalah memperbaiki kondisi tubuh pasien dan mengembalikan sistem kekebalan tubuh pasien. Tatalaksana yang dilakukan dokter seringkali yaitu mensuport kembalinya kondisi pasien seperti sediakala.


Meskipun sangat berbahaya dan menular namun penyakit ini dapat dicegah yaitu dengan Imunisasi. Imunisasi MR (Measles Rubella) adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit ini. Imunisasi MR ini mampu mencegah 2 penyakit sekaligus yaitu Measles (Campak) dan Rubella yang sangat efektif diberikan pada anak dibawah 15 tahun.  

PENYAKIT ANEMIA B12 PADA IBU HAMIL


Ibu hamil adalah orang yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pemenuhan kebutuhan akan gizi, termasuk juga kebutuhan akan vitamin B12 karena kadar Hb ibu hamil  yang diperlukan meningkat dibanding sebelumnya. Namun kebutuhan akan vitamin B12 dapat kurang terpenuhi oleh adanya konsumsi yang kurang akan makanan yang mengandung vitamin B12 misalnya karena ibu hamil tersebut adalah vegetarian padahal vitamin B12 banyak terkandung dalam protein hewani, kurang dalam konsumsi karbohidrat dan kelebihan konsumsi vitamin C, paparan bahan bakar, asap rokok, insektisida, zat kimia dan zat toksik. 
Namun tidak hanya faktor ekstrinsik saja yang dapat meneyebabkan  kekurangan vitamin B12 gangguan dalam proses penyerapan juga akan menjadi masalah misalnya oleh karena gangguan yang terjadi di lambung ataupun juga kurangnya asupan akan protein. Selain hal diatas penyakit juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B12 misalnya penyakit Crohn atau penyakit yang berhubungan dengan cacing dan bakteri pengganggu penyerapan vitamin. Dalam tahap presimtomatis ini belum ditemukan akan tanda kekurangan vitamin B12 karena dibutuhkan waktu hingga 2-4 tahun untuk munculnya gejala anemia vitamin B12. Sehingga apabila seorang yang kekurangan konsumsi vitamin B12 dapat segera dilakukan identifikasi dengan melalui metode dietetik baik melalui food balanced sheet atau metode lain sehingga apabila dilakukan pemeriksaan seperti itu dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin yang bisa dilakukan dengan promosi kesehatan, perbaikan konsumsi vitamin B12 dan juga menjaga sanitasi lingkunagn sekitar.
Apabila kekurangan konsumsi vitamin B12 berlangsung terus menerus minimal 2 tahun maka tubuh akan beradaptasi dan merespon kondisi tersebut dengan menggunakan sisa cadangan vitamin B12 yang masih  tersimpan dalam organ hati apabila masih ada untuk digunakan dalam produksi eritrosit, namun apabila jumlah cadangannya tidak mencukupi maka akan terjadi perubahan kimia dalam tubuh ibu hamil tersebut akan tetapi gejalanya belum tampak dari luar, sehingga dalam tahap ini peemeriksaan biokimia adalah hal yang paling tepat dalam melakukan pencegahan secara sekunder. Dalam pemeriksaan biokimia tersebut akan dihasilkan serum dibawah mikroskopnya megaloblas, Hipokrom, Anemia mikrositer, selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan kadar vitamin B12 dalam darah dan pemeriksaan kadar Hb, namun untuk menentukan sebab kekurangan B12 dapat dilakukan tes Scilling  dengan memberikan sejumlah kecil vitamin B12, radioaktif per oral untuk melihat daya ukur penyerapannya dan diberikan juga factor instrinsik dan vitamin B12 untuk melihat penyerapannya.

Apabila ibu hamil tersebut tidak melakukan pencegahan, maka proses kekurangan vitamin B12 akan berlansung terus menerus sampai ke tahap klinik, yang mana dalam keadaan ini sudah muncul adanya tanda yang tampak dari luar yaitu munculnya gejala 5L, gangguan saraf diujung mata dan jari, penurunan BB. Apabila gejala kekurangan sudah tampak maka akan dapat dilakukan pencegahan tersier untuk mencegah dampak yang lebih parah dapat dilakukan dengan pengobatan secara langsung melalui pemberian makanan yang banyak mengandung vitamin B12, pemberian vitamin B12 atau jika terjadi gangguan pada penyerapan vitamin B12 dapat dilakukan pemberian vitamin B12 melalui penyuntikan IM untuk mencegah komplikasi lebih lanjut karena kekurangan vitamin B12 pada ibu hamil tidak hanya berdampak pada ibu hamil tapi juga pada janin yang dikandungnya seperti gangguan pertumpuhan syaraf, asam nukleat dan lain-lain. Padahal fenomena yang ada dimasyarakat saat ini adalah mereka melakukan ceck up kesehatan apabila sudah muncul gejala dalam tubuhnya, padahal gejala tersebut muncul setelah adanya beberapa perubahan reaksi kimia dalam tubuh. Sehingga sering kali kekurangan vitamin B12 sudah berlangsung agak lama dan dampaknya pun juga sudah parah.
Namun apabila upaya pengobatan sebagai bentuk pencegahan tersier  tersebut berhasil maka dampak lanjut dari kekurangan vitamin B12 dapat sedikit dikurangi, namun alangkah lebih baiknya apabila seorag ibu hamil itu memenuhi kecukupan gizinya dengan baik dan menjaga sanitasi di lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya anemia Vitamin B12 tidah hanya pada saat hamil akan tetapi jauh-jauh hari sebelum seorang ibu memutuskan untuk hamil.



Sumber :
Jaelani. 2011. Karya ilmiah anemia karena kekurangan vitamin B12. http://kelompok16bgr.wordpress.com/anemia-karena-kekurangan-vitamin-b12/ (Diakses tanggal 10 Maret 2012 pukul 22.54 WIB)
Sitesin. 2011.Anemia pernisousa (akibat kekurangan vitamin B12) http://kesehatansaya.com/2011/09/19/anemia-pernisiosa-defisiensi-vitamin-b12/  (Diakses tanggal 10 Maret 2012 pukul 22.54 WIB)